Selasa, 22 Juli 2014

CERBUNG : Inilah Hakikat Hijab ||By:AnnisaFB

                                       --Preface--
Semua bisa saja berubah dalam sekejap,tetapi butuh PROSES begitupun dengan pengalamanku ini ,berpetualang mengarungi lika- liku kehidupan untuk menjadi seorang remaja Muslimah yang sejati&sesungguhnya haruslah Step by step.
                                         ------
Namaku Alin,usiaku 15 tahun bisa dibilang usiaku ini masa-masa emasnya dalam remaja.Aku baru saja duduk di bangku SMA tepatnya kelas XMIA-4.Rambut hitam pekat,ikal dan sebahu,wajah oval dan orang bilang mataku bulat besar seperti boneka susan itulah aku apa adanya.
    Usai kegiatan MOPD senin-rabu yang lalu,esok waktunya aku bersama teman-teman seangkatanku ini diwajibkan mengikuti kegiatan SANLAT RAMADHAN berhubung moment penerimaan siswa/siswi tahun ajaran baru ini bertepatan dengan bulan Ramadhan.Kegiatan sanlat ini akan dilaksanakan 2 hari kedepan.
     Hari Esok telah tiba,di pagi yang cukup cerah ini tepatnya pukul 06.30 aku masih membayangkan betapa nyenyaknya jika saat ini aku masih bisa berbaring nyaman di atas pembaringanku setelah sholat shubuh&imsak.Namun itu hanya angan-angan belaka saja,karena aku harus menerima kenyataan bahwa sesungguhnya hari ini bukan hari untuk bersantai,membalas dendam kantukku semalam akibat menyaksikan piala dunia -_-. 
                                       --School--
   Tepat pukul 06.55 aku sampai di sekolah,ku hampiri teman-teman segugus,sekelas dan teman baru lainnya yang berada di bawah pohon nan rindang itu.Ada yang berbeda..Hari ini semua siswi di sekolahku tampak memakai kerudung putih tanpa ada satu siswi pun yang terlihat mengurai rambutnya,termasuk aku berhubung hari ini diadakannya acara Sanlat..meski tak bisa dipungkiri bahwa sesungguhnya aku tidak terbiasa dengan busana serba menutup seperti ini apalagi menutup mahkotaku ini (rambut).Jujur saja aku cukup gerah dengan busana muslim ini,bisa dibayangkan betapa panasnya nanti tatkala matahari menyongsong sangat terik di siang hari.
                                --Bel(Teeettttt!!!!)--
Aku bersama temanku Danti,bergegas memasuki ruangan 2 dan segera mencari tempat yang nyaman untuk duduk bersimpu mendengarkan tausiyah dari kakak-kakak rohis akhwat.Aku&Danti memilih duduk di depan tepat berhadapan dengan kakak pendakwah,karena aku yakin dengan duduk paling depan seperti ini tausiyah semakin mudah dicerna,daripada duduk di belakang yang suasananya bising oleh orang-orang yang 'pecicilan'.
Sebelum dimulai tausiyah,terlebih dahulu kakak mentor membacakan susunan kegiatan di hari ini.Baru saja menyimak urutan kegiatan di hari ini,tiba-tiba sesosok perempuan sangat cantik dan berbinar binar menghampiri Aku,ia mulai mengeluarkan kata-katanya dari bibir manisnya itu,''Hai..Assalamu'alaikum"(menjabat tanganku,dengan nada sedikit berbisik).Kujawab"Eh iya hai juga,wa'alaikumsalam'' dan saat itu aku mempersilahkan dirinya untuk duduk disampingku,kebetulan tanpa adanya kursi jadi semakin mudah untuk merapatkan barisan sehingga yang masih renggang dapat terisi olehnya.''Kenalin namaku Fira,kamu?'(pandangannya sangat menghangatkan suasana saat itu)."Iya kenalin juga,aku Alin''Jawabku.
  Rupanya tausiyah sudah dimulai.Tausiyah kali ini membahas tentang Ilmu tajwid,untungnya materi ini sudah banyak ku pelajari sebelumnya.
                                          --Berlalu--
Pukul 09.00 saatnya memasuki kegiatan Games untuk mengisi waktu luang sekaligus mengembalikan semangat.Games kali ini adalah bermain dengan Kain Hijab yang bervariasi,petunjuknya adalah satu kelompok yang terdiri dari 6 Orang dapat mencontohkan model hijab syar'i sesuai Q.S An-Nuur:31 yaitu memanjangkan hijabnya hingga menutupi dada.
Entah mengapa,teman sekelompokku memberi usul agar aku lah yang menjadi objek modelnya mereka bilang,wajahku sangat cocok bilamana mengenakan hijab.Ku turuti kemauan mereka,sebenarnya aku tidak yakin bahwa hasilnya akan bagus&cocok pada wajahku ini karena sebelumnya aku tidak pernah memakai hijab yang divariasikan seperti ini,aku fikir aku lebih pantas mengurai rambut ikalku toh wajahku kan bulat mana pantas pakai hijab seperti ini.Fira,Danti,Nita,Dona dan Caca cukup antusias memvariasikan model hijabnya untukku,aku cukup bangga kepada teman sekelompokku ini.Mengapa?karena dengan jumlah yang cukup banyak(5orang) terpacu untuk 1 orang(aku).Apakah 1 orang belum cukup untuk menjadi penata rias hijab ini?ah sudahlah aku cukup bangga pada mereka.
"Kalian tau gak sih?sebenernya aku tuh gak betah pake hijab kayak gini,bikin gerah dan takutnya rambut aku jadi kusut karena digelung,ditutup kain ini",dengusku.
"Yaelah lin,ini cuma games aja kali.siapa tau kita jadi pemenangnya",timpal Dona.
Tiba-tiba Fira menimpal ucapan Dona,"Ini bukan masalah games atau gak nya,kita sebagai muslimah memang diwajibkan untuk menutup aurat dengan berjilbab.Ingatlah kepada Q.S Al-Ahzab:59 "Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,''hendaklah mereka menutupkan jilbabnya.''yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali,sehingga mereka tidak diganggu.Dan Allah Maha Pengampun,Maha Penyayang''.
''Iya aku tau Fir,Bundaku pernah bilang begitu,tapi aku belum siap untuk berjilbab soalnya aku masih lebih membenahi akhlaq ku,setelah itu berjilbab dan entah kapan"Jawabku.
Caca,Danti,Dona dan Nita sedang sibuk memvariasikan hijabku,tetapi sekarang justru Fira lebih banyak ceramah&menyindirku agar hatiku tergerak untuk berjilbab seutuhnya.
"Jadi gini lin,antara Akhlaq&menutup aurat itu gak ada hubungannya.Misalnya ada orang berjilbab,tetapi akhlaq dia masih buruk dibandingkan dengan kita terus kamu bilang kalo 'percuma pake kerudung tapi akhlaqnya aja belum bener' itu salah lin.Menutup aurat itu wajib hukumnya bagi muslimah dan Akhlaq itu sama sekali gak ada hubungannya dengan jilbab.Daripada Akhlaq baik tapi perintah Allah secara langsung untuk menutup aurat aja diabaikan?berarti tandanya gak Ta'at dong".Jawab Fira dengan panjang lebar.
  Aku hanya tersenyum pada Fira dan tidak bisa menjawab sepatah katapun,untungnya kakak mentor sudah memberi aba-aba selesai menata rias hijab jadi aku bisa lari dari perbincangan itu.Tepat waktu!akhirnya model hijabku sudah selesai,dan saatnya aku dan peserta hijaber lainnya segera berdiri dan menampilkan hasil riasan kelompoknya masing-masing.Tampaknya Caca membawa DSLR dan segera memoto aku yang berhijab ini.Aku tidak merasa lebih cantik berderet dengan peserta lainnya,justru aku merasa minder dengan penampilan baruku ini.Tapi disaat kak mentor memberikan kesempatan untuk berkaca pada cermin,aku rasa ini bukan aku yang berambut ikal,aku benar-benar pangling dengan wajahku saat ini.Ternyata mereka semua berhasil membuat hijab ini cocok di wajahku.Tiba saatnya pengumuman hasil rias hijab,aku tidak sama sekali merasa gemetar dan khawatir tentang hasil juaranya.Toh aku sadar bahwa aku kurang pantas dikatakan pemenang dalam games ini,tapi entah kenapa saat dulu aku pernah mengikuti lomba tata rias rambut aku merasa bahwa 'Aku harus menang' dan akhirnya kalah.
"Pemenang Games kali ini diraih oleh Kelompok Alin'',tegas kak mentor.
Semua siswi yang ada di dalam ruangan itu bertepuk tangan dan mengucap'Selamat ya Alin kamu jadi hijaber masa depan lah'
Bulu kudukku merinding entah mengapa aku bisa menang?Alhamdulillaah meski hadiahnya tak seberapa tapi apa mungkin ini bukti bahwa semua orang lebih menyukaiku berjilbab seperti ini sehingga aku lah pemenangnya.
Kegiatan Games pun telah usai,rupanya kak mentor memberi kesempatan untuk beristirahat sejenak sekaligus sholat dhuha selama 30 menit.Aku dan yang lainnya bergegas cepat ke tempat wudhu berharap agar kita lebih dulu mengantri di tempat wudhu tsb.Harapan itu pun tidak sia-sia begitu saja,ternyata benar kita lebih dulu mengantri disana.
                             --Berlalu-- 
Materi selanjutnya membahas mengenai Wanita yang dirindukan Syurga.Pada pertengahan materi ini aku mulai tidak nyaman dengan busana tertutup seperti ini,ingin aku berteriak'Geraaaah!' sekencang mungkin tapi sayang aku masih punya rasa malu&gengsi.Di tengah perbincangan materi ini,aku terpaksa menanyakan sesuatu pada Fira."Eh Fir gerah gak?gila aja ya kipas angin nyala tapi masih aja aku kegerahan",gerutuku.Lalu Fira menjawab,"Aku biasa aja tuh lin,oh mungkin kamu masih belum terbiasa dengan busana seperti itu,tapi usahakan agar kamu bisa terbiasa lin.kalo sudah terbiasa pasti deh rasanya nyaman"."Yeh,rambutku kan panjang jadi gerah Fir pake beginian",dengusku."Tuh tuh dengerin tausiyahnya kakak itu,dia bahas wanita yang dirindukan syurga.Salah satunya wanita yang mampu menjaga auratnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahromnya dan wanita yang sabar.Ada hubungannya bukan?",Celetuk Fira.
Kembali diriku hanya terdiam dan tidak bisa mengekang omongan Fira lagi.Aku mulai gengsi untuk mengeluh masalah ini yang dari tadi tidak sependapat dengan Fira,ku rasa Fira gadis yang cukup cerewet.
                                    --Berlalu+BackToHome-- 
Sesampainya di Gerbang Rumah
"Assalamu'alaikum Bunda...tumben digembok?tolong dong nda bukain gembok pagarnya",teriakku.
Tak lama kemudian,Bunda menghampiri aku yang tengah berdiri di depan Pagar.
"Wa'alaikumsalam,iya ini tadi bunda lagi masak di dapur.Yaudah deh bunda gembok aja takut ada yang masuk",Jawab bunda sambil membuka gembok pagar.
"Siapa bun yang masuk?paling juga ayamnya mang Heri hahaha",Gurauku.
"Nah makanya itu bunda takut ayamnya bikin adonan dodol hahaha",timpal bunda.
 (Sambil berjalan menuju ruang tamu)
"Lagi masak apa bun?",tanyaku.
"Bukan masak sih sebenernya,bunda lagi bikin adonan kue nastar",jawab bunda.
"Iya?aku pengen bantuin dong bun sekalian belajar bikin kue.Boleh ya bun?".
"Iya tapi kamu ganti seragam dulu,sholat dzuhur".
"Siap bun!".
                                      --Berlalu--
Sambil mengaduk-aduk adonan kue,Ku sempatkan untuk berbagi cerita pada bunda.
"Bun,tau gak?aku jadi pemenang lomba hijaber saat sanlat tadi".
"Oh ya?Hebat anak bunda!gimana ceritanya?".
"Jadi gini bun tadi tuh ada games memvariasikan hijab dan aku yang jadi modelnya,satu kelompok 6 orang.Nah yang ngerias hijabku sebanyak 5 orang bun,entah kenapa aku masuk nominasi pemenang.Menurut kak mentor sih karna model jilbabku syar'i sesuai Q.S An-nuur:31".
"Nah,dengan menangnya kamu dalam games itu.Bukan gak mungkin kan kalau kamu benar-benar merubah penampilanmu dengan berjilbab sungguhan?bunda sarankan mulai besok kamu harus berjilbab baik di luar rumah,sekolah ataupun dimana saja".
"Lho kok bunda maksa gitu sih?aku masih belum siap bun".
"Kalau ditunda,keburu aurat kamu itu murahan".
"Aku kan belum punya suami bun,jadi masih boleh dong berpenampilan seperti ini?".
"Justru dari sekarang,agar suatu saat kamu bersuami kamu tidak merasa kaget lagi dengan perintah menutup aurat.Jangan dikira kamu berpenampilan tak berhijab ini kamu tak berdosa,itu salah! kamu akan mendapat balasannya di akhirat dan masih sampai saat ini ayah kamu harus menanggung dosamu itu".
"iya iya bunda,tapi urusan berjilbabnya aku fikir lagi deh.Aku bisa merubah penampilan pakaian ku menjadi lebih panjang,tapi tidak untuk berjilbab dari sekarang".
"Bunda sudah katakan yang benar,sekarang terserah kamu mau nurut bunda buat jadi muslimah yang sholeha atau gak itu urusan kamu sama Allah".
Aku terdiam sejenak,merasa bahwa hari ini orang-orang di sekitarku menjadi serba bawel Fira atau bunda sama saja.Aku melarikan perbincanganku dengan bunda tentang 'Aurat'.Kembali ku padatkan suasana yang hampir terpecah akibat omongan tadi.
"Bun,abis diaduk adonannya lalu diapakan?".
"Kamu cetak pake ini.Jangan terlalu besar".(Sambil memberikan sebuah alat cetak kue berbentuk oval).
                                           --Berlalu--
Jam terus bergulir pasti,hingga tak terasa waktu maghrib hanya tinggal 10 menit lagi,seperti biasanya acara tv di jam-jam seperti ini kami sempatkan untuk menyaksikan Kultum terlebih dahulu.
                                         --The LastDayOfSanlat--
Materi Tausiyah Hari ini adalah Presentasi dari pihak Hijabers Kabupaten Bogor dalam rangka memberikan motivasi untuk menjadi Akhwat yang sholeha melalui media power point+infocus.Semua dari anggota mereka sudah jelas berjilbab syar'i,tidak ada satupun yang menonjolkan perhiasan utamanya sebagai wanita.Mereka mempresentasikan mengenai Makna Jilbab Syar'i dan mengajak kita untuk segera berjilbab mulai sejak dini.Meski aku masih merasa belum tertarik dengan jilbab,tapi aku tetap menyimak pembahasan tentang jilbab tsb.Di Akhir presentasi,ada hal yang membuat hatiku tersayat sangat pedih disaat mendengar renungan tentang azab-azab di neraka yang pedih bagi wanita muslimah yang tidak mau menutup auratnya ada wanita yang digantungkan rambut,kedua tangannya,kedua kakinya,payudaranya dan otaknya direbus dan keluar dari lubang hidungnya.MasyaAllah!Aku takut YaAllah,saat itu juga aku bertekad kuat agar aku harus dapat terhindar dari azab tsb salah satu caranya adalah dengan menutup auratku.Aku merinding ketakutan berfikir bahwa"Masih Hidupkah Aku di hari esok?''Jika hari esok bukan milikku lagi,sudah pasti aku akan mendapatkan azab tsb karena aku terlambat menutup auratku.Tiba-tiba bulir-bulir bening jatuh dari kelopak kedua mataku,aku takut yaAllah.Ampuni aku yang selalu melalaikan perintahmu untuk menutup aurat.Tampaknya bukan hanya aku saja yang menangis ketakutan,sebagian yang lainnya pun sama halnya denganku.
Tiba-tiba...Fira memelukku
"Sekarang kamu faham?yuk mulai detik ini kita sama-sama jalankan perintah Allah untuk menutup aurat sebelum semua organ tubuh ini terlepas dengan ruh",Ucap Fira menyemangatiku.
"I..iya Fir.InsyaAllah mulai saat ini aku menjalankan perintah dari Allah ini,dan agar kita bisa tetap istiqomah dalam menjaga aurat kita Fir",Jawabku dengan lirih.
"Aamiin YaAllaah".
                                      --BackToHome--
 Bunda menanyakan tentang kelopak mataku yang sedikit bengkak akibat menangis,dengan tegasnya ku ceritakan kepada Bunda tentang hal tadi,hal yang membuat hatiku tergerak untuk menutup aurat.Bunda sangat merespon tekad baikku untuk segera berjilbab,terlukis di wajahnya senyuman manis dari bibirnya pertanda ia sangat senang dengan tekad baikku ini.
                           --Pertama kali Sekolah dengan Berjilbab--  
Hari ini sangat berbeda dari hari bersekolah sebelumnya.Mengapa?kini aku berjilbab layaknya Muslimah yang berusaha Ta'at akan perintah Sang pencipta.Hijab putih,panjang melebihi dada,berhias Bros ungu,rok panjang,kemeja seragam panjang,kaus kaki panjang itulah penampilanku saat ini yang bisa dibilang berubah drastis.Sekarang aku mulai faham arti sesungguhnya menjaga aurat itu penting dan sangat disayangkan bilamana aurat kita diumbar untuk laki-laki yang bukan mahrom.Aurat akan mahal jika kita menjaganya,sedangkan akan murah seperti jajanan asongan bilamana kita mengumbarnya.Kecantikan fisik bukan untuk diumbar melainkan untuk dijaga dari laki-laki yang bukan mahrom kita,terkecuali suami kita kelak yang diperbolehkannya suatu saat nanti.
                                 --SudahLamaKemudian--
Sudah lama aku tidak berbagi cerita,Kini aku lebih faham dari sebelumnya tentang kajian-kajian islam lainnya berkat mengikuti Ekstrakulikuler Rohani Islam.Aku lebih tau Syariat islam lainnya.Dan inilah Slogan yang terbiasa ku indahkan...
 -Mahkota Muslimah bukan rambutnya,melainkan Taqwanya
 -Kecantikan Muslimah bukan fisiknya,melainkan hatinya
 -Perhiasan Muslimah bukan berlian,emas,intan,melainkan dirinya sendiri. 

Cerita ini hanya fiktif belaka,bukan kisah nyata tapi bagaimanapun juga sebagian orang mungkin saja pernah mengalami hal yang sama seperti dalam cerita ini!Semoga ada hikmah dibalik cerita yang ku buat ini.

Jadi,Tunggu apalagi untuk berjilbab?Mau nunggu sampe Malaikat Izrail datang menjemput kita?Ga Aus tuh nunggu?!Jangan sampe terlambat ya Akhwat ;;)


Created By: @annisabur_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar