Selasa, 22 Juli 2014

Hikmah Berjilbab

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Apa sih yang kita dapat dari memakai jilbab?

Memakai jilbab adalah ibarat sebuah proses belajar dan membentuk kepribadian seorang perempuan. Dan jilbab juga merupakan salah satu syari’at agama Islam yang ditujukan kepada wanita-wanita muslimah ketika sudah memasuki usia baligh.
Setiap ajaran syari’at yang allah turunkan kepada kekasih-Nya Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia di bumi-Nya sudah tentu dipenuhi dengan hikmah dan nilai keutamaan bagi mereka yang memperhatikan dengan iman dan akal.

Kita sebagai muslimah yang Allah SWT mensyari’atkan agar menutup aurat pun demi untuk kebaikan kita. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 31 yang artinya :
Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (dari memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup dada mereka dengan kerudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapak mereka atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya. (An Nur:31)
Ayat tersebut di atas menegaskan bahwa menutup aurat adalah keharusan bagi seorang muslimah agar terhindar dari pandangan yang diiringi oleh nafsu dan bisikan syaithan,dari bahaya-bahaya yang dapat mengancam harga diri kita. Na’udzubillah. Disamping itu dengan menggunakan jilbab seorang wanita akan terhindar dari sengatan panas matahari yang dapat merusakkan sel-sel kulit indahnya serta rambutny.

Lebih lengkapnya saya akan memaparkan keutamaan berjilbab (berhijab) yang diringkas dari kitab ″Al-Hijab″ penerbit Darul-Qasim,Riyadh. Di dalamnya tertulis beberapa keutamaan berjilbab dari sudut agama,sosial,dan kesehatan, yaitu:

Ø Hijab adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya

Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah yang artinya:
Dan tidaklah patut bagi laki-laki mu’min dan tidak pula bagi perempuan mu’minah,apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. (Q.S. Al-Ahzab:36)

Allah SWT juga berfirman di dalam Al-Qur’an yang artinya:
Hai,Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka”.(Q.S. Al-Ahzab:59)

Rasulullah SAW bersabda: Wanita itu Aurat.
Maksudnya adalah bahwa dia harus menutupi aurotnya.

Ø Hijab itu ‘iffah (kemuliaan)

Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘iffah (menahan diri dari maksiat). Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya:
Hai,Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri orang mu’min: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnyake seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal,karena itu mereka tidak diganggu.(Q.S. Al-Ahzab:59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan dosa. Dan pada firman Allah tersebut sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

Ø Hijab itu kesucian

Masih di dalam surat Al-Ahzab Allah SWT berfirman makna kesucian harga diri bagi kaum wanita. Yaitu firman Allah Yang artinya:
Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (Q.S. Al-Ahzab:53)
Allah menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih tampak,karena hijab mampu menepis keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya.

Ø Hijab itu pelindung

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Sesungguhnya Allah itu malu dan melindungi,serta menyukai rasa malu dan perlindungan.

Sabda Rasulullah yang lain (artinya):
Siapa saja diantara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya,maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perindungan rumah itu padanya.

Ø Hijab itu taqwa

Allah SWT berfirman mengenai hal ini dalam kitab suci-Nya yang artinya:
Hai,Anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. (Q.S. Al-A’raaf:26)

Ø Hijab itu iman

Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman:
Dan katakanlah kepada wanita yang beriman. (Q.S. An-Nur:31)

Juga dalam firman-Nya (artinya):
Dan istri-istri orang beriman. (Q.S.Al-Ahzab:59)

Diriwayatkan dari sebuah hadits bahwa ketika wanita-wanita Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin Aisyah R.A. dengan pakaian tipis,beliau berkata: ”Jika kalian wanita-wanita beriman,maka (ketauhilah) ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman. Dan jika kalian bukan wanita beriman,maka silahkan nikmati pakaian itu”.

Ø Hijab itu bukti rasa malu

Rasulullah SAW bersabda (artinya):
Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam itu adalah rasa malu.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits yang lain (artinya):
Malu dan iman itu bergandengan,jika salah satunya di angkat,maka yang lainpun akan terangkat.

Dalam hadits yang lain (artinya):
Malu itu sebagian dari iman. Dan iman itu di surga.

Ø Hijab itu ghiroh (perasaan cemburu)

Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah bagi laki-laki sempurna yang tidak suka terhadap pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri,anak perempuan,maupun saudara perempuannya.

Berapa banyak peperangan pada masa Jahiliyyah dan masa Islam yang terjadi atas dasar kecemburuan untuk menjaga kehormatan seorang wanita yang dicintainya dengan tulus.
Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib R.A. berkata:
Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non arab) di pasar-pasar. Tidakkah kalian merasa cemburu?. Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.

Dari semua keutamaan yang disebutkan di atas, alangkah bahagianya seorang wanita jika dia mampu melaksanakannya. Karena bukan saja kenikmatan dunia yang akan dia peroleh namun juga kenikmatan-kenikmatan di akhirat kelak. Namun semua iti tidak dapat tercapai tanpa di dasari niat ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya yang akan meyakinkan dia dalam menuntunnya ke jalan yang di ridhoi.

Namun melihat kenyataan yang ada di sekitar kita masih banyak wanita-wanita yang belum mau menggunakan hijab walaupun secara dzohir kita melihatnya dia sudah mampu melakukannya. Mengenai alasan-alasan yang mereka utrakan antara lain adalah:
1. Belum mendapat hidayah
2. Belum bisa menerima menerima hijab
3. Takut tidak istiqomah memakainya
4. Menerima hijab,namun keluarga melarang
5. Cuaca sangat panas
6. Takut jauh dari jodoh
7. Sebagai rasa syukur atas keindahan tubuhnya
8. Takut dikira mengikuti aliran sesat

Dari semua keresahan di atas itu sebenarnya adalah sebagai cobaan yang Allah berikan kepada hambanya yang senantiasa menggapai hidayah-Nya untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi di sisi-Nya. Pada saatnya keresahan – keresahan itu dapat dihalau dengan keyakinan yang kuat akan menjalankan perintah-Nya,akhirnya dia bisa menerima hijab sebagai kewajiban yang harus ditaatinya karena cintanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Setelah memiliki kemantapan niat dan senantiasa menjaganya maka berbagai halangan yang mendera niat tulusnya untuk berjilbab akan segera dapat teratasi dengan izin Allah SWT.

Sebenarnya ketika kaum hawa beristiqomah menjaga hijabnya, maka dia akan terhindar panasnya sinar matahari dan dinginnya angin malam yang terkadang menyebabkan kerusakan pada jaringan sel-sel kulit dan rambut. Tidakkah mereka membaca firman Allah SWT yang artinya : Katakanlah: ’’Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas (nya)’’ jikalau mereka mengetahui. (Q.S. At-Taubah:81)

Jika mereka tidak mau menggunakan jilbab karena takut tidak ada yag akan menikahinya maka itu adalah suatu keresahan yang tanpa logika. Karena sesungguhnyalaki-laki yang mencari istri seorang wanita yang bertabarruj, membuka aurat dan senang melakukan berbagai kemaksiatan maka dia adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu. Dia tidak cemburu terhadap yang diharamkan Allah SWT,tidak cemburu terhadapmu,dan tidak akan membimbingmu menuju surga,menjauhi neraka. Alangkah banyaknya wanita tak berjilbab yang tidak menikah dan wanita berjilbab yang menjadi seorang istri yang disegani oleh masyarakatnya,begitu mulianya dia.

Sungguh alangkah dangkalnya pemikiran seseorang yang mengatakan bahwa kita patut menanggalkan hijab karena bersyukur kepada anugerah yang Allah berikan berupa tubuh yang indah,rambut yang berurai bak mayang,dan wajah yang cantik. Bukankah hakikat bersyukur adalah menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan?? Bukankah dengan memperlihatkan aurat berati kita telah melakukan maksiat??
Nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah nikmat Iman dan Islam,jika kita ingin bersyukur kepada-Nya maka perlihatkanlah kesyukuran itu dengan sesuatu yang disenangi dan diperintahkan oleh-Nya,contohnya yaitu dengan menggunakan hijab. Inilah syukur yang sebenarnya.
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari syari’at Allah ini adalah bahwasanya jilbab atau hijab adalah bentuk ibadah yang mulia,jangan sejajarkan ia dengan omongan manusia rendahan. Ia disyari’atkan oleh Penciptamu,dan Penciptamu tidak akan pernah menyia-nyiakanmu namun sebaliknya Dia selalu melindungimu,dengan hijab Dia ingin memberikah pemahaman kepada kamu bahwa alangkah sucinya harga diri seorang wanita. Dan alangkah mulianya engkau Wahai seorang wanita muslimah dengan iman yang tertanam di hatimu.(Wallahu a’lam)
 

CERPEN:Jilbab dari Sahabatku||By:Annisa FB

Namaku Syifa Zahfania, kebanyakan teman-temanku memanggil dengan Syifa. Di kelas aku di kenal cewek paling tomboy. Karena cara bertingkahku yang seperti cowok, dan bergaulku yang tak lepas dari cowok. Aku termasuk cewek per*kok mulai dari kelas 3 SMP. Jauh dari orangtua membuatku semakin menjadi anak yang tak berperilaku. Aku hanya hidup dengan kemewahan dari orangtua dan kedua pembantuku. Setiap hari yang aku pergi pagi pulang petang dan berkumpul dengan para gerombolan preman di jalan. Aku sangat menyukai kebebasan dan tak suka di kekang. Masa bodoh semua orang mau berkata apa tentang kehidupanku. Kehidupan mereka belum tentu benar.
Sekarang aku sudah menginjak dewasa dan mulai masuk perguruan tinggi. Di kampus tak ada yang layak untuk aku jadikan teman, semua sok sibuk dengan tugas-tugas kampus. Aku memilih untuk menyendiri di bangku pojok. Kunikmati sebatang r*kok untuk menghilangkan penat di fikiran. Melihat banyak mahasiswa yang berjalan di koridor membuatku semakin suntuk. Ku langkahkan kaki untuk beranjak keluar dari kampus. Setiap sudut ku lihat banyak sekali mahasiswa yang berkeliaran tak karuan.
Bruukkk…
beberapa buku jatuh dari gengaman cewek berjilbab panjang yang menutupi dadanya. Cewek berkerudung pink mudah dengan mengenakan baju panjang tak taulah apa itu namanya. Beberapa detik ku lihat parasnya sangat indah dengan balutan jilbab yang dikenakan.

“Maaf”
Itulah kata yang keluar dari mulutnya. Aku hanya terdiam membisu mendengar ucapannya. Cewek itu tersenyum lalu mengambil bukunya kembali, dan berlalu dariku. Sungguh cantik parasnya. Tiba-tiba ada perasaan iri yang menyelimuti diriku setelah melihatnya. Tapi buru-buru ku buang perasaan iri itu. Aku lebih suka dengan diriku yang seperti ini.
^___^
“Terima kasih untuk semua mahasiswa yang telah menyedekahkan barang-barang kesayangan kalian untuk kami berikan kepada yang lebih membutuhkan”

Dari cara bicaranya, aku seperti mengenali. Aku lihat banyak sekali mahasiswa yang berkerumun pada stan kecil di tepi taman. Entah apa yang sedang mereka lakukan. Aku beranjak pergi tanpa menoleh sedikitpun ke arah stan itu. Setelah beberapa langkah dari stan itu, seperti ada sesuatu yang menarik kuat langkahku untuk kembali menuju stan tersebut, perasaanku juga mengatakan untuk kembali menuju stan. Tanpa kusadari diriku sudah berada di depan stan. Semua mahasiswa telah pergi hanya ada dua cewek berjilbab yang salah satunya tak asing lagi. Setelah ku ingat wajahnya, bibirku tersenyum. Cewek yang cantik kemarin gumamku dalam hati.
“Assalamu’alaikum, silahkan mengunjungi stan kami jika ada yang ukhti ingin sedekahkan” ucapnya dengan lembut dan penuh senyuman.
“ukhti? Sedekah? Apa itu aku tak pernah mendengar kata-kata itu sebelumnya. Dulu ketika SD, SMP sampai SMA aku sering bolos saat pelajaran agama, ujian praktek aja dapat nilai jelek. Aku hanya tersenyum binggung harus ngapain.
Cewek itu tiba-tiba menghampiriku, dari cara berjalannya beda banget dengan cewek lainnya apalagi sama aku jauhhhh. Semakin cewek itu mendekat semakin ada perasaan takut yang menyelimuti diriku entah kenapa rasanya perasaan iri ini menyeruak ke dalam jiwaku.
“Saudariku, bukankah kita pernah bertemu sebelumnya, saya Naura”. Ucapnya seraya mengulurkan tangannya. Aku tak langsung menyambut uluran tanganya. Ku lihat senyum manis yang begitu tulus, juga cara berpakaianya yang sangat tertutup membuat diriku sangat iri, mengapa dia bisa begitu terlihat sempurna.
“Syi..fa” jawabku terbata dengan menyambut uluran tanganya. Begitu lembut tanganya serasa memegang kapas.
“Nama yang cukup bagus Syifa artinya penyembuh atau obat. Wah pasti kamu bangga dengan nama kamu”
Aku kembali tersenyum. Aku saja tak menyadari akan bagusnya namaku, apalagi sampai ada artinya.
“Mari bergabung di stan kami, meskipun Syifa nggak sedekah nggak masalah kok, yang penting Syifa senang bisa bergabung dengan stan kami”
Kini kau benar-benar bagaikan patung, tak mampu berkata dan berbuat apa-apa lagi. hanya iya iya iya dan iya tidak ada kata menolak.

Aku duduk di samping Naura yang sedang asyik merapikan beberapa barang yang berada di meja dan di masukkan ke dalam kardus. Beberapa menit kemudian semua barang sudah di kemas dalam kardus dan dimasukkan ke dalam mobil.
“Syifa ikut kami ke Panti Asuhan yuk, untuk memberikan sumbangan ini” ajak Naura dengan menarik lenganku, untuk terakhir kalinya mulutku tak bisa untuk menolak ajakannya.
Selama perjalanan menuju Panti Asuhan aku hanya terdiam, ku lihat Naura sedang berkomat kamit entah apa yang dia baca. Begitupula dengan teman di sampingnya. Jadi binggung sendiri harus ngapain. Mencoba komat-kamit tapi mau baca apa, serba binggung.
Tak lama kemudian sampailah di sebuah tempat tak begitu luas, tapi terlihat sangat tenang suasananya. Naura mengambil beberapa kardus yang telah di pak dan masuk ke dalam ruang tamu. Akupun ikut membantu membawa barang yang masih tertinggal di mobil dan masuk ke dalam ruang tamu.
Tampak sekali keakraban Naura dengan wanita berpakaian panjang berwarna merah marun yang duduk bersanding dengannya. Senyuman yang selalu menghiasi di setiap kata-katanya. Canda kecil yang terlontar dari mulut Naura dan pelukan akrab Naura kepada ibu yang duduk di sampingnya sangat membuatku terpukau. Aku hanya tersenyum melihatnya.
“Syifa, kita tengok anak-anak yuk, mereka sedang bermain di dalam” ajak Naura dengan mengandeng tanganku. Aku hanya terdiam melihat gengaman tangan Naura. Baru kali ini aku merasakan sebuah sentuhan yang benar-benar lembut.
Tak jauh dari beberapa langkah kami, seorang anak memanggil nama Naura dari belakang.
“Kak Nauuurrraaaa” teriak seorang gadis kecil berkerudung coklat
“Naumi sayang” jawab Naura seraya memeluknya dengan penuh kasih sayang, beberapa kali Naura mengecup kening gadis itu.

“Eh kenalan sama teman kakak, ini namanya kak Syifa” ucap Naura dengan membantu mengulurkan tangan gadis itu ke arahku.
“Syifa”. Jawabku singkat dan tersenyum
“hmmm, kak Syifa kok sepertinya cemberut pasti ada masalah yah” ucap Naumi dengan menarik lengan bajuku.
“Naumi sok tau ah, kak Syifa gak ada masalah kok”. ucapku pelan.
“kalau kak Syifa ada masalah curhat sama Allah saja, Naumi yakin Allah pasti membantu kak Syifa’. Oh iya kak Syifa kok gak pakai jilbab sih, nanti Allah gak mau lho menerima curhat dari kak Syifa”. Ucap Naumi polos
Jantungku seakan berdegup kencang, Allah? Jilbab?, selama ini aku jauh sekali dengannya. Bahkan aku tak mengenalnya. Sungguh aku belum pernah sekali mengingat Allah. Apa ini yang selalu membuatku merasa suntuk, kenapa aku baru menyadarinya. Tak terasa butiran halus telah jatuh ke pipi. Aku berlari keluar menjauh dari Naura dan Naumi. Aku bagaikan orang yang tak pantas berada dalam rangkulan mereka.
Semua bayangan dosaku mulai menghantui fikiranku. Hatiku seakan menjerit sakit ketika mengingat semua kesalahanku. Aku merasa menjadi orang yang paling merugi. Air mataku tak henti-hentinya mengalir deras bagaikan air hujan yang membasahi bumi yang begitu banyak debu yang mengotori bumi ini
“Syifa” ucap Naura di sampingku.
Aku tak ingin menoleh ke arahnya. Bahkan untuk melihat raut suci Naura aku tak sanggup. Aku hanya seorang Syifa, yang banyak melakukan dosa, bahkan dosaku kini menjadi lukisan dalam fikiranku.
“Kamu sakit hati dengan ucapan Naumi, dia kan masih gadis kecil yang polos. Jadi suka bicara ceplas ceplos” hibur Naura dengan membelai bahuku dengan lembut.
“aku nggak merasa sakit hati dengan ucapan Naumi, bahkan aku merasa lega karena Naumi mengingatkanku akan Allah dan jilbab yang sudah sekian tahun aku lupakan”. ucapku dengan tertunduk.
“Alhamdulillah, itu tandanya Allah sayang dengan kamu Syifa. Karena Syifa masih di beri keluwesan hati untuk berubah. Allah sangat mencintai orang yang ingin berubah”
“Tapi dosaku sangat banyak Naura, bahkan akupun sangat malu berdekatan dengan wanita suci dan sempurna seperti kamu”
“Astaghfirullah kamu tidak boleh berkata seperti itu Syifa. Manusia di dunia ini tak ada yang sempurna, hanya satu yaitu Allah yang memiliki kesempurnaan, aku hanya manusia biasa yang tak luput dari sebuah dosa. Kamu harus ingat Syifa seberapa banyak dosa seorang hambanya kepada Allah baik itu setinggi gunung, seluas samudra jika kita ingin berubah dan bertaubat maka akan runtuhkan segala dosa kita”
“Tapi Allah gak mungkin bisa memaafkan kesalahaku Naura”
“Syifa, Allah itu memiliki sifat ghofuur yang artinya maha pemaaf. Jadi jika kamu ingin benar-benar berubah dan bertaubat maka Allah akan mengampuni segala dosa kamu, yakinlah bahwa Allah itu tidak tidur Allah tau apa yang kita niatkan dalam hati. Semasa niat itu baik maka Allah akan menyempurnakannya”.
Aku menatap kedua bola mata Naura yang penuh dengan kelembutan, ku dekap erat tubuhnya. Aku benar-benar bahagia bisa bertemu dengannya.
“Aku ingin berubah, ajari aku sholat dan mengenal Allah” ucapku pelan
“Syukur Alhamdulillah aku sangat senang mendengarnya”.
^____^
Sebulan telah berlalu, sejak berteman dengan Naura aku banyak mengalami perubahan. Yang dulu sering meninggalkan sholat jadi gak mau sampai telat untuk berjama’ah sholat wajib di tambah dengan sholat sunnah, yang dulu selalu membangkang nasihat bunda kini selalu nurut apa yang dikatakan jawabannya iya semua, gak pernah pulang malam, sudah bisa mengaji Al-Qur’an walaupun sedikit terbata-bata. Hanya satu yang belum aku perbaharui yaitu mengenakan jilbab.
Sepertinya Hatiku belum mantap untuk mengenakannya, akan tetapi banyak dorongan dalam diriku yang mendesak untuk mencoba mengenakan jilbab. Sulit sekali untuk memantapkan hatiku.
“Assalamu’alaikum Syifa” sapa Naura mengagetkanku.
“Wa’alaikumsalam Naura” jawabku dengan senyuman.
Eitss lupa, semenjak aku berteman dengan Naura, nggak lepas dari salam setiap ketemu. Terkadang saat aku tiba-tiba menyapa Naura dengan sebutan nama pasti nggak mau noleh, harus pakai salam dulu. Awalnya sering lupa, tapi karena sering di lakukan jadi terbiasa. Kata Naura dengan mengucapkan salam itu sama saja dengan mendo’akan diri kita, bahkan menjawab salam saja sampai diwajibkan?.
“Naura, apakah seorang wanita wajib hukumnya mengenakan jilbab”
“Syifa, aurat seorang wanita itu mulai dari ujung rambut sampai kaki, kecuali muka dan telapak tangan. Bahkan ada perintah tutuplah aurat kamu karena itu adalah perintah agama, jadi manakala kita meninggalkan itu kita akan kena sangsi, dan sangsi dari Allah itu adalah siksaan di akhirat.”
“Lalu kenapa kita di wajibakn mengenakan jilbab?”
“kita hanya manusia bisa yang diciptakan, dan masih ada kekuasaan yang Maha besar yang menguasai diri kita. Dialah Allah, yang menguasai setiap helai rambut kita, setiap hembusan nafas kita dan langkah kaki kita. Sehingga tidaklah salah jika Allah memberikan perintah untuk mewajibkan kita mengenakan jilbab, dan jikala kita mnegenakan jilbab tidak akan rugi”.
“kenapa gitu kok gak rugi, bukankah kecantikan kita tidak terlihat. Kan ada orang yang bilang kalau rambut kita adalah mahkota, jadi dengan terlihatnya rambut kita maka orang-orang akan menilai kita cantik”.
“kamu kurang benar Syifa, bahkan dengan kita mengenakan jilbab maka identitas kita akan cepat di kenali oleh orang. Bahkan dengan mengenakan jilbab kita akan terlihat lebih nyaman, tentram, anggung dan mempesona. Rambut memang mahkota terindah yang dimiliki oleh wanita, akan tetapi alangkah baiknya jika mahkota itu kita simpan dan kita jaga kemurniannya dengan berjilbab.”
“kamu betul Naura, InsyaALLAH aku akan mencoba untuk mengenakan jilbab”
“Alhamdulillah, gitu donk ini namanya sahabat muslimah sejatiku”
Aku tersenyum ke arah Naura, benar-benar perfect muslimah deh Naura, cantik iya, baik dapet, akhlaknya mulia, tutur katanya halus, sikapnya lembut. Hmm idaman para lelaki sholeh.
“Syifa, aku punya sesuatu untuk kamu, kebetulan tadi aku melihat di toko batik, sepertinya cocok dengan kamu” ucap Naura dengan menyodorkan tas kecil.
Dengan sedikit malu aku terima bingkisan tas berwarna hijau itu. Dan ketika kubuka ternyata isinya tiga warna jilbab berwarna hijau, merah dan orange.
“cantik sekali jilbabnya, terima kasih banyak Naura. Eh kok bisa tepat sekali saat aku mendambakan ingin berjilbab ya”
“hmm, itu karena kita sahabat muslimah sejati?, semoga saja kamu benar-benar bisa menjadi muslimah sejati”
“Amin”

CERBUNG:Pergilah Sahabat Aku Merelakanmu||By:AnnisaFB

Baru kali ini aku merasakan kekecewaan terhadap sikap seorang sahabat terhadapku. Setelah sekian lama menjalin kebersamaan, ternyata sifat aslinya bersembunyi di balik senyum manisnya kepadaku. Saling tertawa, bercanda, berbagi suka maupun duka dan segala hal yang lumrah kami lakukan sebagai teman telah kami lalui bersama tanpa beban dan rahasia yang kami sembunyikan antara satu sama lain. Namun, akhir-akhir ini, entahlah ada sekat yang memisahkan kami dan sekat itu semakin lama semakin lebar dan tinggi hingga aku tak tahu lagi sosok dan bayangannya seperti apa saat ini. Apakah dia masih bersahabat ataukah telah menjadi musuh?. Aku tidak berani mengambil kesimpulan sampai sejauh itu. Husnudzon (berprasangka baik) itulah yang bisa aku lakukan saat ini.
Sudah 1 minggu dia menjauhiku dalam pesan singkat yang dia kirimkan kepadaku 4 hari yang lalu, dia berkata bahwa dia sedang ingin menjaga hatinya dan jika aku paham agama maka aku pun akan mengerti mengapa dia melakukan ini terhadapku. Sungguh aku tak tahu kesalahan yang aku perbuat seperti apa sehingga dia bersikap seperti itu, di dalam kelas pun dia jarang menyapa atau mengobrol denganku padahal aku merasa selama ini kami baik-baik saja. Hingga detik ini saat musyawarah kerja dalam kepengurusan di lembaga dakwah kampus ku usai aku memberanikan diri bertanya kepada seorang teman yang akhir-akhir ini begitu dekat dengannya sebenarnya apa yang terjadi. Dan Alhamdulillah dia pun bersedia menjawab pertanyaanku.
Sesampainya di rumah, aku berpikir kembali tentang jawaban atas pertanyaan yang aku ajukan kepada temanku seusai musyawarah. Yah, aku akui aku memang salah dan sempat terluput dari ingatanku bahwa status yang dulu sempat aku pajang di sosial media tidak pantas aku publikasikan karena itu adalah privasiku apalagi aku adalah seorang akhwat dan seorang aktifis dakwah yang seharusnya menjaga kehormatanku sebagai seorang muslimah. Mungkin itulah mengapa dia menjauhiku dan aku maklumi sikapnya terhadapku, dan sudah sebulan ini akupun mulai mengurangi aktifitasku di sosial media untuk menghindari hal yang sia-sia.
Namun, yang tak habis pikir adalah mengapa dia begitu tega membeberkan rahasiaku kepada orang lain? Mengapa temanku yang menjawab pertanyaanku tadi tahu rahasia yang seharusnya hanya kami berdua yang tahu? Yah ternyata aku telah salah mempercayai sahabatku itu. Ingin aku sampaikan kepadanya “Jikalau memang ada ucapan ataupun perbuatanku yang engkau anggap salah seharusnya langsung saja katakan kepadaku tidak dengan menceritakannya kepada orang lain dan dengan tanpa rasa bersalah dan tanpa aku tahu sebabnya kamu menjauhiku, apakah menurutmu itu adil? Apakah aku pernah menceritakan rahasiamu kepada orang lain? Apakah kau tidak berpikir begitu percayanya aku padamu untuk menjaga rahasia ini tapi apa salahku hingga kamu tega dan berani menusukku dari belakang? Bukankah sebagai seorang sahabat seharusnya engkau berani menasehatiku atas kelalaian yang aku lakukan?”
Bukankah seharusnya sahabat itu tidak hanya ada dalam keadaan suka maupun duka tetapi juga senantiasa ada untuk memberi nasehat dikala kelalaian dan kekeringan iman menimpa jiwa sahabatnya. Ataukah mungkin aku yang telah salah mengira dirinya sebagai seorang sahabat padahal baginya aku hanyalah seorang teman biasa. Yah entahlah jawaban dari pertanyaanku ini hanya dia dan Allah saja yang tahu.
Aku berharap semoga kedepannya aku mendapatkan seorang sahabat yang benar-benar berani untuk menegurku dikala lalai, memberi semangat dikala lemah, memberi motivasi dikala gundah, memberi senyuman dikala aku butuh, dan seorang sahabat yang tidak akan pernah meninggalkanku meski seluruh dunia menjauhiku. Sahabat mulai detik ini aku merelakanmu pergi mencari sesosok sahabat lain yang sesuai dengan kriteriamu itu karena aku merasa aku memang bukanlah yang terbaik dan aku bukanlah akhwat yang terluput dari dosa, aku bukanlah akhwat yang sempurna seperti yang engkau inginkan mungkin akan selalu ada kelalaian yang aku lakukan karena aku bukanlah rasul yang ma’sum (terhindar dari dosa). Perlu kau ketahui aku tidak menaruh dendam terhadapmu atas sikapmu ini hanya kecewa namun rasa kecewaku ini akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu. Meskipun engkau menjauh dan menghindariku aku akan tetap menjaga ukhuwah kita.
Dan akhirnya, disini aku sedang menunggu, menunggu sesosok sahabat yang baik untukku. Seorang sahabat yang saling mencintai karena Allah Subhanahu Wata’aala, hingga naungan Allah menghampiri kami pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Dalam derai hujan, aku panjatkan doa
Sahabat semoga engkau senantiasa dalam lindunganNya
.

CERBUNG : Inilah Hakikat Hijab ||By:AnnisaFB

                                       --Preface--
Semua bisa saja berubah dalam sekejap,tetapi butuh PROSES begitupun dengan pengalamanku ini ,berpetualang mengarungi lika- liku kehidupan untuk menjadi seorang remaja Muslimah yang sejati&sesungguhnya haruslah Step by step.
                                         ------
Namaku Alin,usiaku 15 tahun bisa dibilang usiaku ini masa-masa emasnya dalam remaja.Aku baru saja duduk di bangku SMA tepatnya kelas XMIA-4.Rambut hitam pekat,ikal dan sebahu,wajah oval dan orang bilang mataku bulat besar seperti boneka susan itulah aku apa adanya.
    Usai kegiatan MOPD senin-rabu yang lalu,esok waktunya aku bersama teman-teman seangkatanku ini diwajibkan mengikuti kegiatan SANLAT RAMADHAN berhubung moment penerimaan siswa/siswi tahun ajaran baru ini bertepatan dengan bulan Ramadhan.Kegiatan sanlat ini akan dilaksanakan 2 hari kedepan.
     Hari Esok telah tiba,di pagi yang cukup cerah ini tepatnya pukul 06.30 aku masih membayangkan betapa nyenyaknya jika saat ini aku masih bisa berbaring nyaman di atas pembaringanku setelah sholat shubuh&imsak.Namun itu hanya angan-angan belaka saja,karena aku harus menerima kenyataan bahwa sesungguhnya hari ini bukan hari untuk bersantai,membalas dendam kantukku semalam akibat menyaksikan piala dunia -_-. 
                                       --School--
   Tepat pukul 06.55 aku sampai di sekolah,ku hampiri teman-teman segugus,sekelas dan teman baru lainnya yang berada di bawah pohon nan rindang itu.Ada yang berbeda..Hari ini semua siswi di sekolahku tampak memakai kerudung putih tanpa ada satu siswi pun yang terlihat mengurai rambutnya,termasuk aku berhubung hari ini diadakannya acara Sanlat..meski tak bisa dipungkiri bahwa sesungguhnya aku tidak terbiasa dengan busana serba menutup seperti ini apalagi menutup mahkotaku ini (rambut).Jujur saja aku cukup gerah dengan busana muslim ini,bisa dibayangkan betapa panasnya nanti tatkala matahari menyongsong sangat terik di siang hari.
                                --Bel(Teeettttt!!!!)--
Aku bersama temanku Danti,bergegas memasuki ruangan 2 dan segera mencari tempat yang nyaman untuk duduk bersimpu mendengarkan tausiyah dari kakak-kakak rohis akhwat.Aku&Danti memilih duduk di depan tepat berhadapan dengan kakak pendakwah,karena aku yakin dengan duduk paling depan seperti ini tausiyah semakin mudah dicerna,daripada duduk di belakang yang suasananya bising oleh orang-orang yang 'pecicilan'.
Sebelum dimulai tausiyah,terlebih dahulu kakak mentor membacakan susunan kegiatan di hari ini.Baru saja menyimak urutan kegiatan di hari ini,tiba-tiba sesosok perempuan sangat cantik dan berbinar binar menghampiri Aku,ia mulai mengeluarkan kata-katanya dari bibir manisnya itu,''Hai..Assalamu'alaikum"(menjabat tanganku,dengan nada sedikit berbisik).Kujawab"Eh iya hai juga,wa'alaikumsalam'' dan saat itu aku mempersilahkan dirinya untuk duduk disampingku,kebetulan tanpa adanya kursi jadi semakin mudah untuk merapatkan barisan sehingga yang masih renggang dapat terisi olehnya.''Kenalin namaku Fira,kamu?'(pandangannya sangat menghangatkan suasana saat itu)."Iya kenalin juga,aku Alin''Jawabku.
  Rupanya tausiyah sudah dimulai.Tausiyah kali ini membahas tentang Ilmu tajwid,untungnya materi ini sudah banyak ku pelajari sebelumnya.
                                          --Berlalu--
Pukul 09.00 saatnya memasuki kegiatan Games untuk mengisi waktu luang sekaligus mengembalikan semangat.Games kali ini adalah bermain dengan Kain Hijab yang bervariasi,petunjuknya adalah satu kelompok yang terdiri dari 6 Orang dapat mencontohkan model hijab syar'i sesuai Q.S An-Nuur:31 yaitu memanjangkan hijabnya hingga menutupi dada.
Entah mengapa,teman sekelompokku memberi usul agar aku lah yang menjadi objek modelnya mereka bilang,wajahku sangat cocok bilamana mengenakan hijab.Ku turuti kemauan mereka,sebenarnya aku tidak yakin bahwa hasilnya akan bagus&cocok pada wajahku ini karena sebelumnya aku tidak pernah memakai hijab yang divariasikan seperti ini,aku fikir aku lebih pantas mengurai rambut ikalku toh wajahku kan bulat mana pantas pakai hijab seperti ini.Fira,Danti,Nita,Dona dan Caca cukup antusias memvariasikan model hijabnya untukku,aku cukup bangga kepada teman sekelompokku ini.Mengapa?karena dengan jumlah yang cukup banyak(5orang) terpacu untuk 1 orang(aku).Apakah 1 orang belum cukup untuk menjadi penata rias hijab ini?ah sudahlah aku cukup bangga pada mereka.
"Kalian tau gak sih?sebenernya aku tuh gak betah pake hijab kayak gini,bikin gerah dan takutnya rambut aku jadi kusut karena digelung,ditutup kain ini",dengusku.
"Yaelah lin,ini cuma games aja kali.siapa tau kita jadi pemenangnya",timpal Dona.
Tiba-tiba Fira menimpal ucapan Dona,"Ini bukan masalah games atau gak nya,kita sebagai muslimah memang diwajibkan untuk menutup aurat dengan berjilbab.Ingatlah kepada Q.S Al-Ahzab:59 "Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin,''hendaklah mereka menutupkan jilbabnya.''yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali,sehingga mereka tidak diganggu.Dan Allah Maha Pengampun,Maha Penyayang''.
''Iya aku tau Fir,Bundaku pernah bilang begitu,tapi aku belum siap untuk berjilbab soalnya aku masih lebih membenahi akhlaq ku,setelah itu berjilbab dan entah kapan"Jawabku.
Caca,Danti,Dona dan Nita sedang sibuk memvariasikan hijabku,tetapi sekarang justru Fira lebih banyak ceramah&menyindirku agar hatiku tergerak untuk berjilbab seutuhnya.
"Jadi gini lin,antara Akhlaq&menutup aurat itu gak ada hubungannya.Misalnya ada orang berjilbab,tetapi akhlaq dia masih buruk dibandingkan dengan kita terus kamu bilang kalo 'percuma pake kerudung tapi akhlaqnya aja belum bener' itu salah lin.Menutup aurat itu wajib hukumnya bagi muslimah dan Akhlaq itu sama sekali gak ada hubungannya dengan jilbab.Daripada Akhlaq baik tapi perintah Allah secara langsung untuk menutup aurat aja diabaikan?berarti tandanya gak Ta'at dong".Jawab Fira dengan panjang lebar.
  Aku hanya tersenyum pada Fira dan tidak bisa menjawab sepatah katapun,untungnya kakak mentor sudah memberi aba-aba selesai menata rias hijab jadi aku bisa lari dari perbincangan itu.Tepat waktu!akhirnya model hijabku sudah selesai,dan saatnya aku dan peserta hijaber lainnya segera berdiri dan menampilkan hasil riasan kelompoknya masing-masing.Tampaknya Caca membawa DSLR dan segera memoto aku yang berhijab ini.Aku tidak merasa lebih cantik berderet dengan peserta lainnya,justru aku merasa minder dengan penampilan baruku ini.Tapi disaat kak mentor memberikan kesempatan untuk berkaca pada cermin,aku rasa ini bukan aku yang berambut ikal,aku benar-benar pangling dengan wajahku saat ini.Ternyata mereka semua berhasil membuat hijab ini cocok di wajahku.Tiba saatnya pengumuman hasil rias hijab,aku tidak sama sekali merasa gemetar dan khawatir tentang hasil juaranya.Toh aku sadar bahwa aku kurang pantas dikatakan pemenang dalam games ini,tapi entah kenapa saat dulu aku pernah mengikuti lomba tata rias rambut aku merasa bahwa 'Aku harus menang' dan akhirnya kalah.
"Pemenang Games kali ini diraih oleh Kelompok Alin'',tegas kak mentor.
Semua siswi yang ada di dalam ruangan itu bertepuk tangan dan mengucap'Selamat ya Alin kamu jadi hijaber masa depan lah'
Bulu kudukku merinding entah mengapa aku bisa menang?Alhamdulillaah meski hadiahnya tak seberapa tapi apa mungkin ini bukti bahwa semua orang lebih menyukaiku berjilbab seperti ini sehingga aku lah pemenangnya.
Kegiatan Games pun telah usai,rupanya kak mentor memberi kesempatan untuk beristirahat sejenak sekaligus sholat dhuha selama 30 menit.Aku dan yang lainnya bergegas cepat ke tempat wudhu berharap agar kita lebih dulu mengantri di tempat wudhu tsb.Harapan itu pun tidak sia-sia begitu saja,ternyata benar kita lebih dulu mengantri disana.
                             --Berlalu-- 
Materi selanjutnya membahas mengenai Wanita yang dirindukan Syurga.Pada pertengahan materi ini aku mulai tidak nyaman dengan busana tertutup seperti ini,ingin aku berteriak'Geraaaah!' sekencang mungkin tapi sayang aku masih punya rasa malu&gengsi.Di tengah perbincangan materi ini,aku terpaksa menanyakan sesuatu pada Fira."Eh Fir gerah gak?gila aja ya kipas angin nyala tapi masih aja aku kegerahan",gerutuku.Lalu Fira menjawab,"Aku biasa aja tuh lin,oh mungkin kamu masih belum terbiasa dengan busana seperti itu,tapi usahakan agar kamu bisa terbiasa lin.kalo sudah terbiasa pasti deh rasanya nyaman"."Yeh,rambutku kan panjang jadi gerah Fir pake beginian",dengusku."Tuh tuh dengerin tausiyahnya kakak itu,dia bahas wanita yang dirindukan syurga.Salah satunya wanita yang mampu menjaga auratnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahromnya dan wanita yang sabar.Ada hubungannya bukan?",Celetuk Fira.
Kembali diriku hanya terdiam dan tidak bisa mengekang omongan Fira lagi.Aku mulai gengsi untuk mengeluh masalah ini yang dari tadi tidak sependapat dengan Fira,ku rasa Fira gadis yang cukup cerewet.
                                    --Berlalu+BackToHome-- 
Sesampainya di Gerbang Rumah
"Assalamu'alaikum Bunda...tumben digembok?tolong dong nda bukain gembok pagarnya",teriakku.
Tak lama kemudian,Bunda menghampiri aku yang tengah berdiri di depan Pagar.
"Wa'alaikumsalam,iya ini tadi bunda lagi masak di dapur.Yaudah deh bunda gembok aja takut ada yang masuk",Jawab bunda sambil membuka gembok pagar.
"Siapa bun yang masuk?paling juga ayamnya mang Heri hahaha",Gurauku.
"Nah makanya itu bunda takut ayamnya bikin adonan dodol hahaha",timpal bunda.
 (Sambil berjalan menuju ruang tamu)
"Lagi masak apa bun?",tanyaku.
"Bukan masak sih sebenernya,bunda lagi bikin adonan kue nastar",jawab bunda.
"Iya?aku pengen bantuin dong bun sekalian belajar bikin kue.Boleh ya bun?".
"Iya tapi kamu ganti seragam dulu,sholat dzuhur".
"Siap bun!".
                                      --Berlalu--
Sambil mengaduk-aduk adonan kue,Ku sempatkan untuk berbagi cerita pada bunda.
"Bun,tau gak?aku jadi pemenang lomba hijaber saat sanlat tadi".
"Oh ya?Hebat anak bunda!gimana ceritanya?".
"Jadi gini bun tadi tuh ada games memvariasikan hijab dan aku yang jadi modelnya,satu kelompok 6 orang.Nah yang ngerias hijabku sebanyak 5 orang bun,entah kenapa aku masuk nominasi pemenang.Menurut kak mentor sih karna model jilbabku syar'i sesuai Q.S An-nuur:31".
"Nah,dengan menangnya kamu dalam games itu.Bukan gak mungkin kan kalau kamu benar-benar merubah penampilanmu dengan berjilbab sungguhan?bunda sarankan mulai besok kamu harus berjilbab baik di luar rumah,sekolah ataupun dimana saja".
"Lho kok bunda maksa gitu sih?aku masih belum siap bun".
"Kalau ditunda,keburu aurat kamu itu murahan".
"Aku kan belum punya suami bun,jadi masih boleh dong berpenampilan seperti ini?".
"Justru dari sekarang,agar suatu saat kamu bersuami kamu tidak merasa kaget lagi dengan perintah menutup aurat.Jangan dikira kamu berpenampilan tak berhijab ini kamu tak berdosa,itu salah! kamu akan mendapat balasannya di akhirat dan masih sampai saat ini ayah kamu harus menanggung dosamu itu".
"iya iya bunda,tapi urusan berjilbabnya aku fikir lagi deh.Aku bisa merubah penampilan pakaian ku menjadi lebih panjang,tapi tidak untuk berjilbab dari sekarang".
"Bunda sudah katakan yang benar,sekarang terserah kamu mau nurut bunda buat jadi muslimah yang sholeha atau gak itu urusan kamu sama Allah".
Aku terdiam sejenak,merasa bahwa hari ini orang-orang di sekitarku menjadi serba bawel Fira atau bunda sama saja.Aku melarikan perbincanganku dengan bunda tentang 'Aurat'.Kembali ku padatkan suasana yang hampir terpecah akibat omongan tadi.
"Bun,abis diaduk adonannya lalu diapakan?".
"Kamu cetak pake ini.Jangan terlalu besar".(Sambil memberikan sebuah alat cetak kue berbentuk oval).
                                           --Berlalu--
Jam terus bergulir pasti,hingga tak terasa waktu maghrib hanya tinggal 10 menit lagi,seperti biasanya acara tv di jam-jam seperti ini kami sempatkan untuk menyaksikan Kultum terlebih dahulu.
                                         --The LastDayOfSanlat--
Materi Tausiyah Hari ini adalah Presentasi dari pihak Hijabers Kabupaten Bogor dalam rangka memberikan motivasi untuk menjadi Akhwat yang sholeha melalui media power point+infocus.Semua dari anggota mereka sudah jelas berjilbab syar'i,tidak ada satupun yang menonjolkan perhiasan utamanya sebagai wanita.Mereka mempresentasikan mengenai Makna Jilbab Syar'i dan mengajak kita untuk segera berjilbab mulai sejak dini.Meski aku masih merasa belum tertarik dengan jilbab,tapi aku tetap menyimak pembahasan tentang jilbab tsb.Di Akhir presentasi,ada hal yang membuat hatiku tersayat sangat pedih disaat mendengar renungan tentang azab-azab di neraka yang pedih bagi wanita muslimah yang tidak mau menutup auratnya ada wanita yang digantungkan rambut,kedua tangannya,kedua kakinya,payudaranya dan otaknya direbus dan keluar dari lubang hidungnya.MasyaAllah!Aku takut YaAllah,saat itu juga aku bertekad kuat agar aku harus dapat terhindar dari azab tsb salah satu caranya adalah dengan menutup auratku.Aku merinding ketakutan berfikir bahwa"Masih Hidupkah Aku di hari esok?''Jika hari esok bukan milikku lagi,sudah pasti aku akan mendapatkan azab tsb karena aku terlambat menutup auratku.Tiba-tiba bulir-bulir bening jatuh dari kelopak kedua mataku,aku takut yaAllah.Ampuni aku yang selalu melalaikan perintahmu untuk menutup aurat.Tampaknya bukan hanya aku saja yang menangis ketakutan,sebagian yang lainnya pun sama halnya denganku.
Tiba-tiba...Fira memelukku
"Sekarang kamu faham?yuk mulai detik ini kita sama-sama jalankan perintah Allah untuk menutup aurat sebelum semua organ tubuh ini terlepas dengan ruh",Ucap Fira menyemangatiku.
"I..iya Fir.InsyaAllah mulai saat ini aku menjalankan perintah dari Allah ini,dan agar kita bisa tetap istiqomah dalam menjaga aurat kita Fir",Jawabku dengan lirih.
"Aamiin YaAllaah".
                                      --BackToHome--
 Bunda menanyakan tentang kelopak mataku yang sedikit bengkak akibat menangis,dengan tegasnya ku ceritakan kepada Bunda tentang hal tadi,hal yang membuat hatiku tergerak untuk menutup aurat.Bunda sangat merespon tekad baikku untuk segera berjilbab,terlukis di wajahnya senyuman manis dari bibirnya pertanda ia sangat senang dengan tekad baikku ini.
                           --Pertama kali Sekolah dengan Berjilbab--  
Hari ini sangat berbeda dari hari bersekolah sebelumnya.Mengapa?kini aku berjilbab layaknya Muslimah yang berusaha Ta'at akan perintah Sang pencipta.Hijab putih,panjang melebihi dada,berhias Bros ungu,rok panjang,kemeja seragam panjang,kaus kaki panjang itulah penampilanku saat ini yang bisa dibilang berubah drastis.Sekarang aku mulai faham arti sesungguhnya menjaga aurat itu penting dan sangat disayangkan bilamana aurat kita diumbar untuk laki-laki yang bukan mahrom.Aurat akan mahal jika kita menjaganya,sedangkan akan murah seperti jajanan asongan bilamana kita mengumbarnya.Kecantikan fisik bukan untuk diumbar melainkan untuk dijaga dari laki-laki yang bukan mahrom kita,terkecuali suami kita kelak yang diperbolehkannya suatu saat nanti.
                                 --SudahLamaKemudian--
Sudah lama aku tidak berbagi cerita,Kini aku lebih faham dari sebelumnya tentang kajian-kajian islam lainnya berkat mengikuti Ekstrakulikuler Rohani Islam.Aku lebih tau Syariat islam lainnya.Dan inilah Slogan yang terbiasa ku indahkan...
 -Mahkota Muslimah bukan rambutnya,melainkan Taqwanya
 -Kecantikan Muslimah bukan fisiknya,melainkan hatinya
 -Perhiasan Muslimah bukan berlian,emas,intan,melainkan dirinya sendiri. 

Cerita ini hanya fiktif belaka,bukan kisah nyata tapi bagaimanapun juga sebagian orang mungkin saja pernah mengalami hal yang sama seperti dalam cerita ini!Semoga ada hikmah dibalik cerita yang ku buat ini.

Jadi,Tunggu apalagi untuk berjilbab?Mau nunggu sampe Malaikat Izrail datang menjemput kita?Ga Aus tuh nunggu?!Jangan sampe terlambat ya Akhwat ;;)


Created By: @annisabur_

Jumat, 11 Juli 2014

Hidup di Dunia buat apa kalo gak menghafal Qur'an?

Assalamu'alaikum ya Akhwat ya Ikhwan ;;)
Kaifa Haluk?...
Kali ini aku bakal sharing mengenai dan memperkenalkan Al-Qur'an melalui media menghafal&muroja'ah...Muroja'ah itu apa sih?Muroja'ah itu artinya mengulang kembali hafalan Qur'an kita di saat-saat waktu lenggang.
Oke mulai....
(-)''Apakah menghafal Al-Qur'an itu hanya untuk orang-orang pilihan Allah ya?apa mungkin gue bukan org pilihan Allah?
(+)Emmm..gak juga ah''
(-)''Kok gak sih?Lah kan katanya orang yang bisa hafal 30 Juz Al-Qur'an itu cuma orang-orang yg dikasih kelebihan sama Allah''.
(+)"Hahaha masa sih?"
(-)"Ih yang bener dong gue jadi bingung nih.''
(+)''Jadi...begini jawabannya..''

Kalo ada yang bilang,orang yang bisa hafal 30Juz adalah orang pilihan,gue rasa itu salah.Mengapa?karena Allah menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman yang selalu me-Welcome bagi umatnya yang memang benar-benar berniat untuk mempelajari makna&Al-hikmahnya,ingat bahwa"Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya sendiri'' yang bahwasannya jika kita mulai merubah sifat menjadi lebih mencintai Al-Qur'an insyaAllah Allah akan memudahkan kita untuk mengahafal Qur'an.

(-)''Oh gitu?tapi kenapa rasanya gue udah nyerah duluan liat ayat-ayatnya aja udah panjang,kalo menurut gue sih sulit.'' 
(+)"Optimis dong pasti bisa!kalo kita dari awal udah berfikir SULIT mengahafalnya juga nanti pasti SULIT,dari awal niatkan pada Allah dgn ikhlas.''
(-)''Maksud gue sulit itu ya kayak sulit nge-manage time nya buat belajar akhirat dan belajar buat dunia apalagi kalo udah sibuk sama tugas sekolah itu yg bikin gue beralasan kalo waktu lenggang buat menghafal itu sulit ditemukan.''
(+)''Siapa sih yang gak sama halnya kayak lu,bahkan gue juga merasakan sulitnya me-manage waktu buat dunia&Akhirat tapi keduanya itu kita harus imbangi.''
(-)''Caranya gimana?gue bingung.''
(+)''So..the step like it..''

1.Cintai Allah&Rosul,lalu cintai makhluknya
2.Cintai Akhirat,lalu cintai dunia
3.Cintai Al-Qur'an,lalu cintai ilmu pengetahuan
   Khusus yang poin ke 3 ini,bahwasannya...
   Awal bisa membaca,Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah untuk membaca Alqur'an terlebih dahulu'IQRO' bacalah!.Setelahnya ia mempelajari ilmu-ilmu duniawi.

Kesimpulannya adalah jangan takut tertinggal ilmu pengetahuan dunia hanya karena kita mementingkan Alqur'an.Naudzubillah...jangan sampai kita berprasangka seperti itu,jangan takut juga jika tugas sekolah kita terabaikan karena menghafal qur'an, atau prestasi kita menurun karena menghafal qur'an..Toh Para Hafiz&Hafizoh justru lebih cerdas fikiran&bathinnya. itu pertanda bahwa Allah pun tidak akan merendahkan umatnya yang ta'at padanya.dengan menghafal Al-qur'an dapat melatih diri agar lebih cekatan dalam menghafal pelajaran sekolah.Bukan begitu?.... 

(-)''Okelaaah..sekarang gue bakal banyak-banyak menghafal Alqur'an lalu ilmu pengetahuan dan tinggalkan itu yang namanya MENGHAFAL MUSIC BARAT yang sekiranya kurang manfaatnya dibanding dengan menghafal Al-Qur'an.''
(+)''Naahh...antusiasnya musti ngalahin antusias buat ngafal music tuh,jangan lupa Muroja'ah tiap sehabis shalat fardhu.sambil belajar nyalain tuh tape recorder dengerin Muratalan,gampang kan?''
(-)''Yoi..(ngibrit)''
(+)''Mau kemana lu ngibrit gitu?"
(-)''Mau cepet-cepet ngafalin qur'an cuy"
(+)''Hakakakahahha.oya jangan lupa juga mohon sama Allah biar tetep istiqomah menghafalnya sampai 30 juz" (teriaaakk)

Bersaaaambuuuuung......
Follow @annisabur_
 


Rabu, 09 Juli 2014

Islamic Knowledge

Mengapa al-Quran hanya dijaga dengan hafalan dan catatan di atas kulit? Apa hikmah dan filosofinya?
Jawaban Global
Terkait dengan pertanyaan mengapa al-Quran pada masa Rasulullah Saw dijaga dengan media hafalan dan tulisan di atas kulit harus dikatakan bahwa:
  1. Desakan untuk menulis al-Quran dengan adanya keinginan orang-orang Arab untuk menghafalnya, menunjukkan  bahwa semenjak hari-hari pertama, kaum Muslimin mengetahui bahwa pada ayat-ayat kitab samawi ini tidak boleh mengalami perubahan walau satu kata.Salah satu media yang digunakan untuk menulis al-Quran adalah kulit yang lebih banyak bermanfaat dan lebih tahan  dalam mencatat hal-hal penting. Namun dalam menyediakan media kulit ini bahkan bagi orang-orang kaya juga tidaklah mudah. Karena itu, orang-orang Arab menggunakan bahan-bahan lain yang lebih cocok untuk menulis, seperti kulit kayu atau bahkan batang kering.
  2. Penulisan al-Quran pada masa Rasulullah Saw; pada hakikatnya sokongan atas apa yang dikumpulkan oleh kaum Muslimin dalam ingatan-ingatan mereka.
~Apakah dalam Al-Quran juga diisyarahkan tentang lapisan-lapisan atmosfer?

Jawaban Global
Atmosfer dalam istilah ilmu geologi adalah lapisan gas di sekitar bola dunia. Atmosfer dari segi kegunaan dan fungsinya memiliki tujuh lapisan.
Ada beberapa ayat Al-Quran yang menjelaskan bergunanya lapisan-lapisan gas atau atmosfer itu bagi kita. Misalnya Allah Swt berfirman:
﴿وَ جَعَلْنَا السَّماءَ سَقْفاً مَحْفُوظاً وَ هُمْ عَنْ آیاتِها مُعْرِضُونَ﴾
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Qs. Al-Anbiya’ [21]: 32)

Dikarenakan ketenangan yang ada di bumi tidak cukup untuk ketenangan hidup manusia, dan diperlukan penjaga di atas atap yang dapat menjaganya dari runtuhan benda-benda langit, karena itu Allah berfirman demikian.
Yang dimaksud dengan langit di sini adalah atmosfer yang mengitari bumi, yang ketebalannya beratus-ratus kilometer. Lapisan tersebut sepertinya lembut dan tersusun dari kumpulan gas dan udara, namun juga tebal hingga dapat membakar benda-benda langit yang berjatuhan ke bumi karena gesekan dengannya. Dengan demikian permukaan bumi aman dari serangan meteor dan jatuhnya benda-benda lainnya.
Jawaban Detil
Atmosfer adalah lapisan-lapisan gas yang menyelimuti bumi.[1] Dalam istilah ilmu geologi definisinya adalah: Atmosfer adalah selubung gas di sekitar bumi. Lapisan paling rendahnya adalah permukaan bumi dan lapisan paling atas tidak ada pembatasnya. Menurut para ilmuan, ketebalan atmosfer lebih dari 1000 kilometer.
Dalam pembahasan geologi dan meteorologi, atmosfer memiliki lapisan-lapisan berikut ini: Torosphere, Stratosphere, Mesosphere, Ionosphere, Exosphere, Magnetosphere dan Angin Matahari. Ada juga yang mengatakan: Lapisan-lapisan atmosfer dikategorikan berdasarkan berbagai tolak ukur, misalnya dari segi suhu udara, lapisan atomsfer dibagi menjadi lima bagian.
Sebagian ilmuan yang meyakini kemukjizatan Al-Quran dalam ilmu pengetahuan berkeyakinan bahwa dari segi fungsi dan kegunaan, kitab suci ini membagi lapisan-lapisan atmosfer menjadi tujuh lapis, yang mana menurut ilmu geologi secara urut lapisan-lapisan itu adalah: Torosphere, Stratosphere, Mesosphere, Ionosphere dan Exosphere.[5]
Meskipun atmosfer adalah istilah baru, namun banyak ayat Al-Quran yang menyinggung keberadaannya. Di sini kita akan mengisyarahkan tiga contoh di antaranya:
  1. Allah Swt berfirman:
﴿وَ جَعَلْنَا السَّماءَ سَقْفاً مَحْفُوظاً وَ هُمْ عَنْ آیاتِها مُعْرِضُونَ﴾
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (Qs. Al-Anbiya’ [21] : 32)
Karena kenyamanan di muka bumi saja tidak cukup, dan perlu penjaga dari bahaya benda-benda luar angkasa, Allah Swt menciptakan atap untuk bumi berupa “langit” (yakni atmosfer) yang merupakan tanda kebesaran-Nya.
Yang dimaksud dengan “langit” di ayat tersebut adalah lapisan udara yang ketebalanya ratusan kilometer. Lapisan-lapisan udara itu tersusun dari kumpulan gas yang meliputi permukaan bumi. Atmosfer, atau lapisan-lapisan udara tersebut, meski terlihat lembut karena hanya sekedar udara dan gas, namun dikarenakan ketebalannya, setiap benda angkasa yang jatuh ke permukaan bumi sebelum menyentuh daratan sudah habis terbakar terlebih dahulu karena gesekannya. Keberadaan atmosfer-lah yang menjaga muka bumi dari serangan meteor-meteor.
 
  1. Allah Swt juga berfirman:
﴿و ثُمَّ اسْتَوى‏ إِلَى السَّماءِ وَ هِیَ دُخانٌ فَقالَ لَها وَ لِلْأَرْضِ ائْتِیا طَوْعاً أَوْ کَرْهاً قالَتا أَتَیْنا طائِعینَ﴾
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."” (QS. Fushilat [41] : 11)

Sayid Hibatuddin Syahristani berkeyakinan bahwa yang dimaksud dengan kata “langit” dan “asap” di ayat itu adalah atmosfer. Sebelum memberikan penjelasan tersebut, mulanya ia menyebutkan arti-arti dari kata “langit” (sama’); sebagaimana yang ia jelaskan, menurut masyarakat awam yang dimaksud dengan “langit” adalah “segala sesuatu yang berada di atas bumi.” Lalu dalam istilah teknis agama kata “langit” memiliki beberapa arti:
Pertama, udara yang ada di atas bumi dan ruang hampa;
Kedua, selubung udara yang lebar dan menyelimuti bumi;
Ketiga, planet-planet dan benda langit di angkasa.
Lalu ia berkata: Jika “langit” itu dapat diartikan sebagai setiap maujud yang ada di atas, lalu apa salahnya jika kita artikan langit sebagai selubung gas dan udara yang menyelimuti bumi kita ini? Kemudian dia membawakan puluhan dalil dari ayat dan riwayat untuk membuktikan bahwa maksud “langit” adalah atmosfer bumi kita. Misalnya ayat 11 surah Fushilat adalah salah satu dari dalilnya; dan begitu juga riwayat-riwayat yang menyinggung bahwa bumi tercipta dari kumpulan asap. Asap di ayat suci itu diartikan sebagai uap, yang kesimpulannya ia jelaskan begini: Berdasarkan berbagai riwayat yang ditemukan, maksud dari asap adalah uap; namun karena asap dan uap berasal dari satu sumber, atau karena keduanya mirip, oleh karena itu kata “asap” digunakan untuk makna uap. Maka riwayat-riwayat yang kami temukan menjadi saksi bahwa seluruh langit yang berjumlah tujuh yang menyelubungi tujuh bumi tercipta dari uap.
Banyak mufasir lain yang memberikan kemungkinan yang sama. (Ya, banyak sekali pendapat-pendapat ahli tafsir lainnya).
 
  1. Ia berfirman pula:
﴿وَ بَنَیْنا فَوْقَکُمْ سَبْعاً شِداداً﴾
“Dan Kami bina di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,” (Qs. An-Naba’ [78] : 12)

Satu lagi kemungkinan yang ada berkenaan dengan ayat suci ini: yang dimaksud adalah tingkatan-tingkatan udara di bumi atau atmosfer. Yang meskipun kelihatannya hanya sekedar udara dan tidak memiliki kepadatan, namun jika ada benda dari angasa yang jatuh ke bumi dia akan terbakar hangus hingga menghilang sebelum menyentuh permukaan bumi. Jika lapisan atmosfer ini tidak ada, maka kehidupan manusia di muka bumi akan hancur begitu saja terkena jatuhan benda-benda angkasa.
Atmosfer memberikan kenyamanan hidup bagi para penghuni bumi. Jelas ini semua adalah karunia Ilahi dan merupakan rahmat serta kasih sayang dari-Nya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an.

                                   --
~Manakah yang lebih tinggi kedudukannya, Ka’bah ataukah Karbala? Mengenai masalah ini terdapat berbagai pendapat, manakah pendapat dan riwayat yang shahih dan bisa dijadikan sandaran?
Jawaban Global
Riwayat-riwayat dari para Imam Ahlulbait As pernah menukilkan tentang kelebihan tanah Karbala atas Ka’bah, akan tetapi kendati demikian, mungkin masih ada tempat yang lebih suci dan muqaddas namun tidak ada amalan-amalan wajib di sana; sebagaimana Nabi Khidhir As yang lebih pandai dari Nabi Musa As, akan tetapi masyarakat saat itu hanya berkewajiban untuk mengikuti nabi Musa As.
Imam Sajjad As bersabda, “24 ribu tahun sebelum menciptakan tanah Ka’bah dan menempatkan haram-Nya di sana, Allah Swt telah menciptakan Karbala, dan menjadikannya sebagai haram yang aman dan mubarak, dan ketika Allah menggoncangkan dan menggerakkan bumi (mungkin ini kiasan dari hari kiamat) maka tanah Karbala dengan turbah dan tanahnya akan terangkat ke atas dalam keadaan yang bercahaya dan benderang, ia akan diletakkan di kebun-kebun surga terbaik dan menjadi tempat tinggal terbaik, di sana tidak akan tinggal seorangpun kecuali para anbiya mursalin atau para nabi ulul azmi. Tanah ini terlihat gemilang di tengah-tengah kebun surga, sebagaimana bintang yang bercahaya di antara planet-planet yang kemilau, cahaya tanah ini menyilaukan mata para penghuni surga dan dengan suara keras ia mengatakan, Aku adalah tanah yang suci, baik, dan mubarak, tempat bersemayamnya sayyidusyuhada dan penghulu para ahli surga.”
Imam Shadiq As kemudian melanjutkan, “Tanah Ka’bah yang posisinya di atas tempat-tempat yang lain dengan angkuh mengatakan, adakah tanah yang sepertiku, tempat dimana rumah Tuhan berada di punggungku dan manusia mendatangiku dari tempat-tempat yang jauh, Allah talah menjadikanku haram-Nya dan menjadikanku sebagai tanah yang aman. Allah Swt kemudian mengirimkan wahyu kepadanya, berfirman, Diam dan tenanglah! Demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku, apa yang engkau anggap sebagai kemuliaanmu jika dibandingkan dengan kemuliaan yang kuberikan kepada tanah Karbala, sebagaimana setetes air dari air samudra dari sebuah jarum yang dicelupkan ke dalamnya dan membawa tetesan tersebut bersamanya, dan sesungguhnya, jika tidak ada tanah Karbala maka tidak akan ada kemuliaan ini bagimu, demikian juga jika tidak ada sesuatu yang disembunyikan oleh tanah ini, maka niscaya Aku tidak akan menciptakanmu, dan niscaya rumah yang berada di punggungmu yang engkau banggakan itu juga tidak akan Aku ciptakan. Karena itu, diam dan tenanglah, rendah dan hinakan dirimu dan lembutlah kepada tanah Karbala, jangan perlihatkan kesombongan, merasa besar dan keras kepala, dan jika engkau melakukan hal ini, engkau akan tenggelam dan aku akan memasukkanmu ke neraka qararat.”
Seluruh hal di atas, sepenuhnya bisa diterima, karena jika tidak ada kesyahidan Imam Husain As di Karbala, maka hari ini tidak akan ada yang namanya thawaf, Ka’bah maupun Islam!

                               --
~Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa membiasakan makan keju di awal bulan hampir tidak pernah ditolak apa yang diinginkannya (Mafaatihul Jinan 366).” Pertanyaannya adalah apakah hadis ini ada benarnya. Apakah benar memakan keju di awal bulan maka hajat-hajat manusia akan terpenuhi?
 
Jawaban Global
Riwayat ini disebutkan oleh Sayid Ibnu Thawus dalam al-Duru’ al-Waqiyah dan setelahnya termaktub dalam Wasail al-Syiah.
Sayid Ibnu Thawus mengutip riwayat ini sebagaimana berikut:
“Saya meriwayatkan dengan sanad saya dari Harun bin Musa Tal’uqbari dan dari Muhammad bin Hamam bin Suhail, dari Muhammad bin Yahya Farisi dari Muhammad bin Yahya Thabari dari Walid bin Aban Razi dari Muhammad bin Sama’i dari ayahnya dari Imam Shadiq As, “Keju adalah makanan baik. Ia akan menyegarkan air liur dan mengharumkan bau mulut dan mencerna makanan sebelumnya serta menimbulkan nafsu makan. Barang siapa yang memakan keju di awal bulan boleh jadi hajatnya tidak tertolak.”
Terlepas dari sanad antara Sayid Ibnu Thawus hingga Harun bin Musa Tal’uqbari (ulama dan ahli hadis besar abad kelima yang semasa dengan Najjasyi) yang tidak termasuk dalam rentetan sanad, beberapa orang yang disebutkan dalam sanad ini tidak dikenal atau tidak disebutkan tentangnya dalam buku-buku Rijal. Di antara orang tersebut adalah Muhammad bin Yahya Farisi dan Muhammad bin Yahya Thabari yang namanya tidak disebutkan dalam literatur-literatur primer kitab Rijal.Adapun Walid bin Razi yang disebutkan pada sebagian kitab Rijal namun tidak ada penilaian tentangnya.
Atas dasar itu, riwayat ini lemah dari sudut pandang sanad dan dari sudut pandang kandungan, tidak ditemukan satu pun riwayat yang serupa yang mendukung kandungan riwayat ini. Riwayat ini hanya disebutkan untuk pertama kalinya pada buku al-Duru’ al-Wâqiyah Sayid Ibnu Thawus dan riwayat ini tidak disebutkan pada buku-buku lainnya.
Benar! Mendiang Burqi menyebutkan sebagian dari riwayat ini dalam bukunya tanpa menyertakan sanad. Katanya, “Imam bersabda, ‘Keju akan mencernakan makanan sebelumnya dan menimbulkan selera makan setelah menyantapnya.” Sebagaimana yang kita saksikan; bagian akhir riwayat “memakan (keju) di awal bulan supaya dikabulkan hajatnya” tidak disebutkan dalam nukilan Burqi.
Namun dari sisi lain, dengan memperhatikan riwayat lainnya; secara umum kita tahu bahwa memakan keju memiliki banyak manfaat dan sangat dianjurkan kepada setiap orang untuk memakan keju. Berikut ini kami akan menyebutkan sebagian di antara manfaat memakan keju:
Dalam sebagian riwayat disebutkan anjuran untuk memakan keju disertai walnut. Dalam riwayat lainnya disebutkan, “Keju dan walnut apabila dimakan bersama akan berfungsi sebagai obat (artinya tidak berbahaya dan boleh jadi akan menyehatkan badan) dan masing-masing apabila dimakan sendiri-sendiri akan berbahaya bagi badan.”
Demikian juga dalam beberapa riwayat disebutkan anjuran untuk memakan keju, “Keju sebaiknya dikonsumsi pada waktu malam dan (lebih baik disantap) ketika makan malam ketimbang makan siang.”